Rabu, 16 Maret 2011

Kisah Nyata-ku

Aku berada di sebuah rumah kosong yang angker dan menyeramkan, tiadak ada siapapun di rumah itu kecuali hantu-hantu menyeramkan yang selalu menggerayangiku... aku takut bukan kepalang.... aku menjerit dan menjerit sekuat-kuatnya.... aku menangis dan meraung.

..........................................................................................................


Entah kenapa malam ini aku ingin banget tidur sendiri di kamar tanpa ditemani ayah seperti biasanya. Ada apa dengan aku ? kenapa tiba2 aku ingin sendirian dan tidak ingin ke kamar bunda buat bercanda sama dafi atau mendengarkan cerita menarik ayah yang selalu seru dan bikin aku semangat belajar dan berbuat baik.
Ayah memang ga pernah kehabisan cerita, sebagai trainer ayah memang dituntut buat selalu punya cerita baru. Hampir setiap malam jum`at usai tadarus bersama santrinya, ayah menyampaikan pesan dan nasehat yang diawali dengan kisah haru dan menarik.
,”Kaka yakin ga mau ditemenin ayah dulu ?,”. suara ayah dari balik kamarku tanpa mengetuk pintu atau berusaha membukanya. ,” engga yah... kaka udah nagntuk banget bentar lagi juga tidur,” jawabku sambil mematikan lampu kamar. ,” ok, but don`t forget to get a prayer before you have a nice dream yah...!,” suara ayah menjauh dari kamarku, sedetik kemudian terdengan ayah menutup pintu kamarnya.

Aku angkat bantal yang menutupi wajahku, aku termenung..... entah apa yang aku pikirkan, yang jelas aku benar2 pengen sendirian malam ini. Tiba2 aku ingat peristiwa 5 atau 6 tahun yang lalu....samar, samar sekali.... namun lama kelamaan peristiwa itu jelas dan sangat jelas bahkan.
,” hey kaka... kamu ini gimana sih, adik kamu tuh masih kecil... baru bisa jalan,” bentak ayah keras... keras sekali. Ayah marah sekali karena aku mendorong dafi hingga tersungkur di pintu dapur, bibir dan tangannya luka dan berdarah. Aku sendiri sangat kaget dan tidak menyangka kalau bercanda kami malam itu berakibat fatal buat dafi. Bunda juga ikut memarahi aku habis-habisan. Aku takut dan sangat kaget mendengar bentakan ayah dan bunda, biasanya mereka tidak pernah semarah itu dengan aku... tapi malam itu ayah dan bunda marah berat dengan aku. Aku hanya duduk memeluk lututku sambil ketakutan ... kalau-kalau ayah atau bunda memeukulku. Tiba2 ayah mendekat ke arahku, dan membawaku ke kamar mandi, aku disuruh cuci kaki dan segera tidur. Aku turuti kemauan ayah sambil menggigil ketakutan. Di kamar aku ditinggal sendirian, sejujurnya aku sangat takut tidur sendirian tapi aku lebih takut sama ayah dan bunda. Tidak lama kemudian aku tak ingat apa2.... mungkin aku tertidur membawa rasa takut. Dana ku bermimpi.....
Aku berada di sebuah rumah kosong yang angker dan menyeramkan, tiadak ada siapapun di rumah itu kecuali hantu-hantu menyeramkan yang selalu menggerayangiku... aku takut bukan kepalang.... aku menjerit dan menjerit sekuat-kuatnya.... aku menangis dan meraung.
Tiba2 aku sudah berada digendong ayah, ayah memeluk dan menciumiku tanpa henti.,” aduh kenapa sayang.... kaka mimpi buruk yah.... maafin ayah sayang, maafin ayah sayang,”. Ayah terus mengulang-ngulang ucapannya sambil menciumi aku. Ayah membawaku keluar rumah sampai ke jalan depan. Aku terus menjerit dan menangis... bayangan hantu menyeramkan itu terus mengusikku. Sepertinya aku melihat hantu beneran di depan rumahku, di samping rumah bahkan hantu-hantu itu seakan-akan menarik-narik aku dari gendongan ayahku. Aku memejamkan mata sambil menjerit dan menangis. Beberapa tetanggaku sampai nenek dan kakekku yang rumahnya bersebelahan dengan rumahku ikut terbangun.,” kenapa si kaka li..... ,”. Tanya nenekku kepada ayah. Ayah tidak menjawab, ayah hanya memelukku dengan erat sambil membacakan doa2 yang aku belum tahu.
2 jam kemudian aku sudah sadar dari alam mimpi buruk itu. Ayah mengajakku tidur dikamarnya sambil memeluk dan menggenggam tanganku. ,” maafin ayah yah sayang... ayah janji ini terakhir ayah bentak kaka.... sekarang ayah bobo sama ayah aja, besok kita berenang di puri beta yah....,”. aku ga tega melihat ayah merasa bersalah begitu. Akhirnya aku tertidur di pelukan ayah dan bunda sememntara dafi tidur sendiri di belakang bunda terapit tembok kamar.
Besoknya, ayah benar2 mengajak kami berenang di puri beta.
Tiba2 lamunanku dikagetkan dengan suara motor papa koko yang baru pulang. Aku tersentak pasti udah malem. Aku menyeka air amataku yang deras karena mengingat peritiwa itu. Aku berdoa....
Ya Allah.... ampuni dosaku dan dosa ayah dan bunda.... sayangi ayah dan bunda sebagaimana mereka selalu menyayangiku........... Amin !
Bismika Allahumma ahya wabismika amut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar