Sabtu, 19 Maret 2011

Bumi Meruya Bertasbih

,” saya sengaja kaga pegih jauh-jauh, takut ente nyampe,” begitu guru mulya menambahkan. Ayah Semakin salah tingkah dengan agungnya akhlaq guru mulya dan hampir saja leher ini terasa tercekik, karena rasa bersalah telah mengganggu waktu dhuha dan istirahat ulama kharismatik yang telah mencetak ratusan ulama-ulama betawi yang mengharumkan jakarta dengan lisan nabawinya.


*********************************************************************



Ya Nabi salam alaika... Ya Atba Rasul salam alaika

Bumi meruya bertasbih dan bertahmid, Ayahanda KH. Muhamad Tohari Hamim guru mulia yang merupakan samudra berkah hidup dan manfaat ilmu menapakkan kaki sucinya di Mushalla At-Taqwa. Kedatangan guru mulia memenuhi undangan ayah di acara maulid. Ayah sendiri yang bersilaturahmi bersama bunda ke bait rasul guru mulya pada Selasa, 15 Maret 2011. Dalam kesempatan itu ayah dan bunda diterima langsung oleh guru mulya yang kemudian memanggil harim karimahnya untuk bergabung bersama ayah,” ji... kemarih sebentaran ! anak kita nyampe nih,”. Sebuha pengakuan tulus guru mulya terhadap ayah dan bunda yang beliau anggap seperti anak beliau sendiri. Jujur saja ayah sangat tersanjung dengan pengakuan itu, namun apakah karung dosa ini layak bersebelahan dengan guru mulia yang hati bersih dan raga mulnya selalu dikelilingi malaikat bertasbih. Harim mulya izin tidak bisa menemani ayah dan bunda karena sedang merampungkan ibadah dhuhanya. Sungguh merupakan keluhuran budi dan akhlak bu nyai. Yang selalu menjaga kemulyaan dan kesucian suaminya dengan tidak bergabung bersama tamu laki-laki yang bukan muhrimnya. Ayahpun semakin malu dengan keluhuran akhlaq keluarga nabawi itu.


,” Insya Allah saya akan berusaha datang, kapan waktunya ?,”. tanya ayahanda santun sekali. Kemudian ayah menyerahkan sepucuk undangan resmi dari panitia maulid. Dalam kesempatan itu guru mulya juga menyampaikan kepada ayah kalau pada saat majlis ilmu malam selasa di masjid Daar Al-Ma`rifah ustd. Dasan sudah menyampaikan kalau ayah akan bersilaturahmi ke bait rasul beliau. ,” saya sengaja kaga pegih jauh-jauh, takut ente nyampe,” begitu guru mulya menambahkan. Ayah Semakin salah tingkah dengan agungnya akhlaq guru mulya dan hampir saja leher ini terasa tercekik, karena rasa bersalah telah mengganggu waktu dhuha dan istirahat ulama kharismatik yang telah mencetak ratusan ulama-ulama betawi yang mengharumkan jakarta dengan lisan nabawinya. ( sampai disini ayah tidak dapat melanjutkan tulisannya... air mata deras mengalir karena syukur kepada Allah telah di pertemukan dengan seorang Atba rasul yang menyejukkan dan menentramkan siapapun yang memandang wajah agungnya ). Usai berwudhu dan ibadah duha yang diakiri dengan sujud syukur, ayah melanjutkan tulisan ini.
Mendung tertahan..... hujan berdzikir...... udara menghembus dengan kalimat Lailahaillallah. Guru mulya hadir di acara maulid mushalla At-Taqwa tepat pukul 21.05 wib. Saat itu KH. Zuhri yakub sedang menyampaikan tausiyah, dari kejauhan mobil honda city bang uan yang menjemput guru mulya memasuki tempat maulid. Seluruh jamaah yang hadir berdiri, KH. Zuhri yakub menghentikan sementara tausiyahnya dan turun dari memimbar menemani ayah yang tengah menanti guru mulya 2 meret di depan pintu mobil itu. Saat guru mulya keluar dari mobil, bang remond scurity Al-azhar yang ayah mintai bantuan untuk menjaga guru mulya membuka pintu depan, guru mulya keluar..... ayah bersama KH. Zuhri yakub bergegas menyalami dan ikut mengawal guru mulia menuju Maqam Syarif ( mimbar ).
KH. Zuhri yakub bersimpuh penuh hormat di hadapan guru mulya menunggu titah guru mulya, apakah tausiyah ini dilanjutkan atau disudahi. Guru mulya menjawab,” silahkan lanjutkan saja kiai!,”. ayah tahu persis sebenarnya KH. Zuhri yakub ingin tausiyah ini disudahi saja karena memang bukan rahasia lagi, kalau siapapun orangnya sepintar apapun dai itu, kalau haris menympaikan tausiyah di dekat guru mulya tidak akan ada yang mampu dan sanggup. Sambil berjalan KH. Zuhri yakub tak henti2nya memohon kepada Allah agar lidahnya dimudahkan, sungguh suatu tugas yang sangat berat menyampaikan tausiyah dihadapan guru mulya.
10 menit sajamKH. Zuhri yakub mampu bertahan ketika keringat dingin bercucuran beliau menyudahi tausiyahnya. Kemudian ayah naik mimbar untuk menyampaikan kalau sebelum mendengarkan tausiyah guru mulya, Pak Soumun,S.Sos. Lurah Meruya selatan diminta untuk menyampaikan sambutan tokoh masyarakat. Sungguh pak lurah adalah sosok pejabat yang baik dan cocok jadi panutan kita semua, beliau hanya menyampiakn sambutan kurang dari 10 menit namun pesan pemerintah daerah baik untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan aman serta jangan salah memilih guru dan pengajian demi terwujudnya pemahaman yang benar terhadap Islam.

Usai sambutan pak Lurah, ayah meminta kesediaan jamaah dan hadirin untuk berdiri demi memulyakan dan mengagungkan guru mulya. Shalawat badar bergemuruh meyambut guru mulya, team hadroh ikut memeriahkan dengan tabuh2annya berirama bagus. Guru mulya memilih menyampikan tausiyah sambil duduk dibangku yang telah disiapkan panitia. 20 menit guru mulya menyampaikan tausiyah luhurnya, semuah jamaah diam dan mematung dan tidak ada yang berani atau mampu berdiri dan bicara. Guru mulya mengakhiri tausiyahnya denga munajat doa yang membuat ayah, yang duduk persisi disebelah guru mulya menangis mengaminkan doa guru mulya. Terutama ketika doa munajat itu berbunyi Ya Allah.... banjiri mushalla At-Taqwa dengan orang-orang yang haus akan ilmu.... berkahi ustad matalih dan keluarga beserta murid dan jamaahnya di dunia dan di akhirat. Berkali-kali ayah menyeka air matanya dengan sorban coklat yang dipakainya. ( isi ceramah guru mulya akan diposting khusus diedisi berikut ).
Usai tausiyah guru mulya beserta para kiai dan para ustad dan tokoh masyarakat termasuk pak lurah, pak RW, pak Dewan dan para Ketua RT, Para pimpinan majelis Ilmu berkenan mendampingi Guru mulya untuk menikmati jamuan yang telah disediakan Ummi `azizah Hj. Tasih di dalam mushalla At-Taqwa.
22.35 wib acara jamuan selesai ayah bersama para tokoh menghantarkan guru mulya menuju mobil Honda city yang akan mengantar guru mulya ke bait rasulnya di kawasan pondok bahar Tangerang Ja-bar. Setelah mobil yang membawa guru mulya berangkat hujan gerimis turun dengan perlahan. Yah... hujan juga mahluk Allah, tugasnya untuk tidak turun karena keagungan guru mulya telah tertunai. Akhirnya ia turun sambil mengirim milyaran istighfar dan tasbih para malaikat dari langit seakan berbicara kalau para makhluk Allah di langit juga tunduk dan patuh kepada Allah dengan menaungi guru mulya dengan keberhakan dan kesehatan. Ya Nabi salam Alaika.... ya Atba Rasul salam alaika... ( semoga Allah memberikan sholawat dan salam padamu wahai nabi akhir jaman.... semoga Allah juga melimpahkan keagungan dan keberkahan kepada guru mulya, pengikut setia sang nabi dan pewaris sang nabi... Amin ! )


Rabu, 16 Maret 2011

Kisah Nyata-ku

Aku berada di sebuah rumah kosong yang angker dan menyeramkan, tiadak ada siapapun di rumah itu kecuali hantu-hantu menyeramkan yang selalu menggerayangiku... aku takut bukan kepalang.... aku menjerit dan menjerit sekuat-kuatnya.... aku menangis dan meraung.

..........................................................................................................


Entah kenapa malam ini aku ingin banget tidur sendiri di kamar tanpa ditemani ayah seperti biasanya. Ada apa dengan aku ? kenapa tiba2 aku ingin sendirian dan tidak ingin ke kamar bunda buat bercanda sama dafi atau mendengarkan cerita menarik ayah yang selalu seru dan bikin aku semangat belajar dan berbuat baik.
Ayah memang ga pernah kehabisan cerita, sebagai trainer ayah memang dituntut buat selalu punya cerita baru. Hampir setiap malam jum`at usai tadarus bersama santrinya, ayah menyampaikan pesan dan nasehat yang diawali dengan kisah haru dan menarik.
,”Kaka yakin ga mau ditemenin ayah dulu ?,”. suara ayah dari balik kamarku tanpa mengetuk pintu atau berusaha membukanya. ,” engga yah... kaka udah nagntuk banget bentar lagi juga tidur,” jawabku sambil mematikan lampu kamar. ,” ok, but don`t forget to get a prayer before you have a nice dream yah...!,” suara ayah menjauh dari kamarku, sedetik kemudian terdengan ayah menutup pintu kamarnya.

Aku angkat bantal yang menutupi wajahku, aku termenung..... entah apa yang aku pikirkan, yang jelas aku benar2 pengen sendirian malam ini. Tiba2 aku ingat peristiwa 5 atau 6 tahun yang lalu....samar, samar sekali.... namun lama kelamaan peristiwa itu jelas dan sangat jelas bahkan.
,” hey kaka... kamu ini gimana sih, adik kamu tuh masih kecil... baru bisa jalan,” bentak ayah keras... keras sekali. Ayah marah sekali karena aku mendorong dafi hingga tersungkur di pintu dapur, bibir dan tangannya luka dan berdarah. Aku sendiri sangat kaget dan tidak menyangka kalau bercanda kami malam itu berakibat fatal buat dafi. Bunda juga ikut memarahi aku habis-habisan. Aku takut dan sangat kaget mendengar bentakan ayah dan bunda, biasanya mereka tidak pernah semarah itu dengan aku... tapi malam itu ayah dan bunda marah berat dengan aku. Aku hanya duduk memeluk lututku sambil ketakutan ... kalau-kalau ayah atau bunda memeukulku. Tiba2 ayah mendekat ke arahku, dan membawaku ke kamar mandi, aku disuruh cuci kaki dan segera tidur. Aku turuti kemauan ayah sambil menggigil ketakutan. Di kamar aku ditinggal sendirian, sejujurnya aku sangat takut tidur sendirian tapi aku lebih takut sama ayah dan bunda. Tidak lama kemudian aku tak ingat apa2.... mungkin aku tertidur membawa rasa takut. Dana ku bermimpi.....
Aku berada di sebuah rumah kosong yang angker dan menyeramkan, tiadak ada siapapun di rumah itu kecuali hantu-hantu menyeramkan yang selalu menggerayangiku... aku takut bukan kepalang.... aku menjerit dan menjerit sekuat-kuatnya.... aku menangis dan meraung.
Tiba2 aku sudah berada digendong ayah, ayah memeluk dan menciumiku tanpa henti.,” aduh kenapa sayang.... kaka mimpi buruk yah.... maafin ayah sayang, maafin ayah sayang,”. Ayah terus mengulang-ngulang ucapannya sambil menciumi aku. Ayah membawaku keluar rumah sampai ke jalan depan. Aku terus menjerit dan menangis... bayangan hantu menyeramkan itu terus mengusikku. Sepertinya aku melihat hantu beneran di depan rumahku, di samping rumah bahkan hantu-hantu itu seakan-akan menarik-narik aku dari gendongan ayahku. Aku memejamkan mata sambil menjerit dan menangis. Beberapa tetanggaku sampai nenek dan kakekku yang rumahnya bersebelahan dengan rumahku ikut terbangun.,” kenapa si kaka li..... ,”. Tanya nenekku kepada ayah. Ayah tidak menjawab, ayah hanya memelukku dengan erat sambil membacakan doa2 yang aku belum tahu.
2 jam kemudian aku sudah sadar dari alam mimpi buruk itu. Ayah mengajakku tidur dikamarnya sambil memeluk dan menggenggam tanganku. ,” maafin ayah yah sayang... ayah janji ini terakhir ayah bentak kaka.... sekarang ayah bobo sama ayah aja, besok kita berenang di puri beta yah....,”. aku ga tega melihat ayah merasa bersalah begitu. Akhirnya aku tertidur di pelukan ayah dan bunda sememntara dafi tidur sendiri di belakang bunda terapit tembok kamar.
Besoknya, ayah benar2 mengajak kami berenang di puri beta.
Tiba2 lamunanku dikagetkan dengan suara motor papa koko yang baru pulang. Aku tersentak pasti udah malem. Aku menyeka air amataku yang deras karena mengingat peritiwa itu. Aku berdoa....
Ya Allah.... ampuni dosaku dan dosa ayah dan bunda.... sayangi ayah dan bunda sebagaimana mereka selalu menyayangiku........... Amin !
Bismika Allahumma ahya wabismika amut.